Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terjadi saat hak-hak individu yang diakui secara universal dan dilindungi oleh hukum dilanggar oleh individu, kelompok, maupun pemerintah. Pelanggaran ini dapat berupa suatu kelalaian atau tindakan yang menyebabkan kerugian terhadap hak-hak dasar setiap individu atau kelompok, seperti hak atas kehidupan, kebebasan, martabat, dan kesetaraan. Mari Sobat Perqara pahami lebih dalam mengenai jenis, penyebab, dan dampak dari pelanggaran HAM bagi masyarakat.

Baca juga: Apa Itu Hak Asasi Manusia (HAM)? Pengertian, Sejarah, dan Pentingnya HAM

Apa itu pelanggaran HAM?

Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Hal tersebut berdasarkan Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (UU HAM).

Baca juga: Jenis-jenis HAM: Memahami Berbagai Aspek Hak Asasi Manusia

Jenis-jenis pelanggaran HAM

Jenis-jenis pelanggaran HAM
Jenis-jenis pelanggaran HAM (Sumber: Shutterstock)

Berdasarkan sifatnya, pelanggaran HAM dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Pelanggaran HAM biasa

Pelanggaran HAM biasa merupakan kasus pelanggaran HAM ringan dan tidak mengancam keselamatan jiwa manusia. Walaupun ringan, tetap saja termasuk ke dalam kategori berbahaya apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama. Beberapa contoh pelanggaran HAM ringan adalah pencemaran lingkungan secara sengaja, penggunaan bahan berbahaya pada makanan yang disengaja, dan lain-lain.

  1. Pelanggaran HAM berat

Pelanggaran HAM berat merupakan pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia. Contoh dari pelanggaran ini adalah pembunuhan, penganiayaan, perampokan, perbudakan, dan juga penyanderaan. Berdasarkan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, Pelanggaran HAM yang berat meliputi:

  • Kejahatan genosida

Merupakan perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, ataupun kelompok agama.

  • Kejahatan terhadap kemanusiaan

Merupakan perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik. Serangan ini juga ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil. Bentuknya berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan, dan lain-lain. 

Baca juga: Kewajiban dan Hak Konsumen Yang Harus Diketahui

Penyebab terjadinya pelanggaran HAM

Penyebab terjadinya pelanggaran HAM
Penyebab terjadinya pelanggaran HAM (Sumber: Shutterstock)

Penyebab terjadinya pelanggaran HAM dibagi kedalam 2 (dua) faktor di bawah ini:

  1. Faktor internal

Faktor internal penyebab terjadinya pelanggaran HAM adalah dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari dalam diri para pelaku pelanggar HAM. Contoh dari faktor internal ini adalah kurangnya sikap tenggang rasa dan toleransi pada sesama, memiliki sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri, kurangnya pendidikan akan sikap terpuji, dan kurangnya rasa empati serta simpati pada sesama.

  1. Faktor eksternal

Faktor eksternal penyebab terjadinya pelanggaran HAM berasal dari luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM. Contoh dari faktor eksternal ini adalah penyalahgunaan kekuasaan, tidak ada ketegasan dari aparat hukum, ringannya sanksi dan hukuman pada pelanggar HAM, dan penyalahgunaan teknologi yang memicu timbulnya kejahatan.

Baca juga: Jenis, Dampak, dan Perlindungan Pelanggaran Hak Warga Negara

Dampak pelanggaran HAM bagi individu dan masyarakat

Dampak dari pelanggaran HAM dapat berimbas pada individu maupun masyarakat luas. Dampak pelanggaran HAM bagi individu antara lain menyebabkan trauma serta gangguan mental dan juga kerugian fisik. Sementara dampak bagi masyarakat antara lain hancurnya masa depan bangsa, kesenjangan sosial dan ekonomi, ketidakamanan dan konflik, dan gangguan pembangunan suatu negara.

Baca juga: Apakah Hak Perwalian dan Hak Asuh Berbeda? Berikut Penjelasannya

Upaya penanggulangan pelanggaran HAM

Untuk menanggulangi terjadinya pelanggaran HAM, diperlukan kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah serta pengawasan yang ketat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Berikut merupakan beberapa upaya untuk menanggulangi terjadinya pelanggaran HAM:

  1. Penegakkan hukum

Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM adalah impunitas, yaitu ketidakadilan yang terjadi karena pelaku pelanggaran tidak dihukum. Oleh karena itu, penegakkan hukum yang tegas dan adil sangat penting untuk menanggulangi terjadinya pelanggaran HAM.

  1. Penguatan peran media dan teknologi informasi

Media yang bersifat bebas dan independen memiliki peran vital dalam melaporkan pelanggaran HAM dan menyuarakan pendapat masyarakat yang terpinggirkan. Sangat penting untuk memastikan kebebasan pers dan akses informasi yang transparan dapat diperoleh seluruh individu.

  1. Partisipasi masyarakat

Penting untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, terutama yang berhubungan dengan kebijakan yang mempengaruhi hak-hak mereka. Partisipasi masyarakat memungkinkan terjadinya dialog antara pemerintah dan warga negara untuk membahas kebijakan yang adil dan tidak diskriminatif. Proses ini membantu dalam mencegah kebijakan yang merugikan kelompok tertentu atau menyebabkan ketidakadilan.

  1. Penyebarluasan pendidikan HAM

Salah satu langkah penting dalam pencegahan pelanggaran HAM adalah melalui pendidikan dan penyuluhan terkait HAM. Pendidikan mengenai HAM harus dimulai sejak dini dan dilanjutkan melalui pelatihan di berbagai lapisan masyarakat. 

  1. Penguatan peran organisasi internasional

Organisasi internasional seperti PBB memiliki peran penting dalam mengawasi pelaksanaan HAM di seluruh dunia. Organisasi internasional dapat memberikan tekanan kepada negara-negara yang melanggar HAM melalui berbagai mekanisme.

Baca juga: Mengenal Pledoi: Hak Terdakwa di Sidang Pidana

Kasus-kasus pelanggaran HAM terkenal di dunia

Kasus-kasus pelanggaran HAM terkenal di dunia
Kasus-kasus pelanggaran HAM terkenal di dunia (Sumber: Shutterstock)
  1. Pelanggaran HAM dalam konflik Israel dan Palestina

Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh negara Israel kepada Palestina merupakan suatu pengambilan hak individu lain, terutama hak untuk hidup aman. Kejadian tersebut berlangsung dari tahun 2008 hingga sekarang, tahun 2025. Pelanggaran HAM yang bermula pada tanggal 23 juni 2008 ini dimulai dari penembakan yang dilakukan oleh seorang militer Israel terhadap warga sipil Palestina yang sedang mengumpulkan kayu bakar di dekat perbatasan Beith Lahia. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan resolusi yang mengharuskan Israel untuk keluar dari wilayah kependudukan, namun Israel tidak mau meninggalkan daerah tersebut dan PBB juga tidak memberikan sanksi yang tegas kepada Israel. Konflik yang berlangsung selama puluhan tahun ini sangat berdampak pada kondisi kedua negara tersebut baik dalam segi ekonomi, politik, dan sosial budaya.

  1. Pelanggaran HAM dalam genosida Rwanda tahun 1994

Kasus pelanggaran HAM genosida yang terjadi di Rwanda yaitu suatu negara di Afrika Tengah pada tahun 1994 merupakan kasus yang menewaskan 800.000 (delapan ratus ribu) korban jiwa. Hal ini terjadi karena permasalahan konflik antara suku Hutu dan Tutsi. Peristiwa ini dimulai ketika pada tanggal 6 April 1994, Juvenal Habyarimana yang merupakan Presiden Rwanda menjadi korban penembakan saat berada di dalam pesawat terbang. 

Terbunuhnya Presiden Habyarimana yang berasal dari suku Hutu disebabkan karena ia mengangkat Agathe Uwilingiyimana yang berasal dari suku Tutsi untuk menjadi perdana menteri. Pengangkatan dari suku berbeda ini tidak diterima oleh kelompok militan yang ingin mempertahankan pemerintahan satu suku. Kekhawatiran ini yang berlebihan ini yang akhirnya memuncak menjadi tindak pembunuhan terhadap presiden sendiri dan pembantaian etnis besar-besaran di Rwanda selama 100 hari.

Baca juga: Begini Aturan Hukum LGBT Di Indonesia!

Perqara telah melayani lebih dari 27.700 konsultasi hukum

Ada ratusan mitra Advokat Perqara dengan keahlian khusus di masing-masing bidangnya seperti ketenagakerjaan, perkawinan dan perceraian, pertanahan, dan masih banyak lagi. Sehingga, klien dapat konsultasi tentang masalah hukum lainnya sesuai dengan permasalahan yang sedang dialami.

Konsultasi hukum online di Perqara

Apabila Sobat Perqara memiliki permasalahan hukum terkait permasalahan ini, Sobat dapat mengobrol langsung dengan advokat profesional secara gratis hanya di Perqara. Download aplikasi Perqara sekarang dan dapatkan konsultasi hukum gratis untuk mendapatkan solusi hukum tepat kapan pun dan di mana pun.

Baca juga: Apa Itu Sengketa Tanah? Simak Cara Penyelesaiannya!

(Artikel ini telah disunting oleh Tim Redaksi Perqara)

Dasar hukum

  1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
  2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

Referensi

  1. Lewiandy, “Pelanggaran HAM dalam Konflik Israel dan Palestina”. UNES Law Review, Vol. 6 No. 4 (2024). Hlm. 10299-10303.
  2. E. R. Wardani, “Pelanggaran HAM: Genosida Rwanda 1994”. Jurnal of Cirizenship Values, Vol. 1 No. 1 (2023). Hlm. 31-38.
  3. W. S. Mohammad, “Pelanggaran Hak Asasi Manusia Tidak Mengenal Usia”. Jurnal Universitas Sebelas Maret, Vol. 1 No. 1 (2023). Hlm. 70-76.