Hak Asasi Manusia (HAM) adalah istilah yang sering kita dengar dalam berbagai konteks, mulai dari berita, pendidikan, hingga diskusi sosial. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan HAM? Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian HAM, sejarah perkembangannya, pentingnya HAM, serta contoh dan perlindungan HAM di dunia. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai Hak Asasi Manusia.
Baca juga: Jenis, Dampak, dan Perlindungan Pelanggaran Hak Warga Negara
Pengertian hak asasi manusia (HAM)
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Definisi tersebut berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (“UU No. 39 Tahun 1999”).
Baca juga: Jenis, Dampak, dan Perlindungan Pelanggaran Hak Warga Negara
Sejarah perkembangan hak asasi manusia


Konsep HAM telah berkembang sejak berabad-abad lalu. Berikut sejarah perkembangan HAM dan peristiwa penting di dalamnya:
Periode pertama – Abad ke-17 dan ke-18
Pada periode pertama ini, berfokus pada hak sipil dan politik, yaitu HAM yang bersifat klasik. Hak tersebut muncul dari tuntutan untuk melepaskan diri dari kungkungan kekuasaan absolutisme negara yang muncul di Amerika Serikat dan Perancis pada abad ke-17 dan ke-18.
Hak yang termasuk dalam periode pertama adalah hak hidup, keutuhan jasmani, hak kebebasan bergerak, hak suaka dari penindasan, perlindungan terhadap hak milik, kebebasan berpikir, beragama dan berkeyakinan, kebebasan untuk berkumpul dan menyatakan pikiran, hak bebas dari penahanan dan penangkapan sewenang-wenang, hak bebas dari penyiksaan, hak bebas dari hukum yang berlaku surut, dan hak mendapatkan proses peradilan yang adil.
Hak pada periode pertama disebut dengan hak-hak negatif, yakni merujuk pada tidak adanya campur tangan negara terhadap hak dan kebebasan individual. Hak ini menjamin ruang kebebasan bagi individu untuk menentukan dirinya sendiri. Dalam pengertian lain, negara tidak boleh berperan aktif (positif) terhadap individu. Jika negara ikut berperan atau campur tangan, maka dapat mengakibatkan pelanggaran terhadap hak dan kebebasan tersebut.
Peristiwa penting pada periode pertama ini yaitu Magna Carta (1215), sebagai dokumen Inggris yang membatasi kekuasaan raja dan mengakui hak-hak tertentu bagi rakyat. Selain itu, terdapat pula naskah seperti Bill of Rights, dan Déclaration des droits de l’homme et du citoyen.
Periode kedua
Prinsip yang dianut pada periode kedua HAM yaitu, persamaan dan mewakili perlindungan bagi hak ekonomi, sosial dan budaya. Beberapa hak tersebut muncul dari tuntutan supaya negara menyediakan pemenuhan terhadap kebutuhan dasar setiap orang, mulai dari makan sampai pada kesehatan.
Selain itu, pada periode HAM kedua ini, negara bertindak aktif, agar hak tersebut dapat terpenuhi atau tersedia. Hak generasi kedua dikenal dengan bahasa yang positif yaitu “hak atas” atau “right to”, bukan dalam bahasa negatif yaitu “bebas dari” atau “freedom from”.
Hak yang diakui dalam periode HAM kedua adalah hak atas pekerjaan dan upah yang layak, hak atas jaminan sosial, hak atas pendidikan, hak atas kesehatan, hak atas pangan, hak atas perumahan, hak atas tanah, hak atas lingkungan yang sehat, dan hak atas perlindungan hasil karya ilmiah, kesusastraan, dan kesenian.
Hak pada periode ini, dikatakan sebagai “hak-hak positif”. Artinya, pemenuhan hak sangat membutuhkan peran aktif dan keterlibatan dari negara. Sebagai contoh, untuk memenuhi hak atas pekerjaan bagi setiap orang, negara harus membuat kebijakan ekonomi yang dapat membuka lapangan kerja. Hal tersebut adalah contoh peran negara secara aktif dalam memenuhi HAM.
Berikut beberapa peristiwa penting pada periode kedua:
- Bill of Rights (1689): Undang-undang Inggris yang menjamin hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara dan beragama.
- Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (1776): Dokumen yang menyatakan bahwa semua manusia diciptakan sama dan memiliki hak-hak yang tidak dapat dicabut, seperti hak untuk hidup, kebebasan, dan mengejar kebahagiaan.
- Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara Perancis (1789): Dokumen yang menjamin hak-hak dasar seperti kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan.
Periode ketiga
Pada periode ini, hak yang diperhatikan yaitu mewakili tuntutan hak solidaritas atau hak bersama. Hak tersebut muncul dari tuntutan negara berkembang atau dunia ketiga atas tatanan internasional yang adil. Melalui tuntutan atas hak solidaritas tersebut, negara berkembang menginginkan adanya tatanan ekonomi dan hukum internasional yang kondusif untuk menjamin hak atas pembangunan, hak atas perdamaian, hak atas sumber daya alam sendiri, hak atas lingkungan hidup yang baik, serta hak atas warisan budaya sendiri.
Peristiwa penting pada periode ini adalah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1948. Deklarasi ini menjadi landasan bagi banyak konvensi dan perjanjian internasional yang mengatur perlindungan HAM di seluruh dunia. Sejak saat itu, banyak negara mulai mengadopsi undang-undang dan kebijakan yang bertujuan untuk melindungi hak asasi manusia warganya.
Baca juga: Begini Aturan Hukum LGBT Di Indonesia!
Mengapa HAM itu penting?


Pentingnya HAM tidak dapat dipandang sebelah mata. Pertama, HAM menjamin kebebasan dan martabat setiap individu. Tanpa adanya perlindungan HAM, individu dapat menjadi korban penindasan, diskriminasi, dan pelanggaran hak. Kedua, HAM berkontribusi pada stabilitas sosial dan politik. Negara yang menghormati HAM cenderung lebih stabil dan damai. Ketiga, HAM juga berperan dalam pembangunan ekonomi, karena masyarakat yang bebas dan adil lebih mampu berkontribusi pada kemajuan ekonomi.
Baca juga: Mengenal Pledoi: Hak Terdakwa di Sidang Pidana
Contoh HAM dalam kehidupan sehari-hari
Contoh nyata dari HAM dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dalam berbagai aspek. Misalnya, hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, hak untuk bebas berpendapat, hak untuk bekerja, dan hak untuk mendapatkan perlindungan dari kekerasan. Di Indonesia, kita juga memiliki UU No. 39 Tahun 1999 yang mengatur berbagai hak dan kewajiban warga negara.
Baca juga: Apakah Hak Perwalian dan Hak Asuh Berbeda? Berikut Penjelasannya
Perlindungan dan pelanggaran HAM di dunia
Meskipun HAM telah diakui secara internasional, pelanggaran HAM masih sering terjadi di berbagai belahan dunia. Beberapa contoh pelanggaran HAM antara lain:
- Diskriminasi rasial dan etnis
- Penyiksaan dan pembunuhan
- Perbudakan modern
- Kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak
- Pembatasan kebebasan berekspresi
Berbagai upaya telah dilakukan untuk melindungi HAM, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa organisasi yang berperan dalam perlindungan HAM antara lain Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Amnesty International, dan Human Rights Watch yang terus memantau dan melaporkan pelanggaran HAM di berbagai negara, berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan untuk melindungi hak asasi manusia.
Baca juga: Kewajiban dan Hak Konsumen Yang Harus Diketahui
Cara meningkatkan kesadaran dan perlindungan HAM
Tindakan meningkatkan kesadaran tentang HAM adalah langkah penting untuk perlindungan hak asasi manusia. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Edukasi. Mengedukasi masyarakat tentang hak-hak mereka melalui seminar, lokakarya, dan kampanye informasi.
- Advokasi. Mendukung organisasi yang berjuang untuk perlindungan HAM dan terlibat dalam kegiatan advokasi.
- Partisipasi. Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung HAM, seperti aksi damai atau diskusi publik.
- Pengawasan. Mendorong masyarakat untuk melaporkan pelanggaran HAM dan mendukung penegakan hukum yang adil.
Dengan memahami dan menghargai Hak Asasi Manusia, kita dapat berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih adil dan beradab. Mari kita bersama-sama menjaga dan melindungi hak asasi manusia untuk semua.
Baca juga: Pelanggaran HAM: Jenis, Penyebab, dan Dampaknya bagi Masyarakat
Perqara telah melayani lebih dari 27.700 konsultasi hukum
Ada ratusan mitra Advokat Perqara dengan keahlian khusus di masing-masing bidangnya seperti ketenagakerjaan, perkawinan dan perceraian, pertanahan, dan masih banyak lagi. Sehingga, klien dapat konsultasi tentang masalah hukum lainnya sesuai dengan permasalahan yang sedang dialami.
Konsultasi hukum online di Perqara
Apabila Sobat Perqara memiliki permasalahan hukum terkait permasalahan ini, Sobat dapat mengobrol langsung dengan advokat profesional secara gratis hanya di Perqara. Download aplikasi Perqara sekarang dan dapatkan konsultasi hukum gratis untuk mendapatkan solusi hukum tepat kapan pun dan di mana pun.
Baca juga: Jenis-jenis HAM: Memahami Berbagai Aspek Hak Asasi Manusia
(Artikel ini telah disunting oleh Tim Redaksi Perqara)
Dasar hukum
- Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;
- Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Referensi
- Rhona K.M. Smith, Hukum Hak Asasi Manusia, Yogyakarta: Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia, 2008.