Sobat Perqara pasti sudah tidak asing dengan istilah perundungan atau yang kerap disebut “bullying.” Perilaku yang tidak terpuji tersebut dapat terjadi di mana saja, terutama di lingkungan sekolah. Kecenderungan seseorang untuk melakukan bullying antara lain karena terlalu sering menonton atau bermain game yang memiliki unsur kekerasan, kurangnya edukasi tentang menghargai perasaan orang lain, dan ingin mencari perhatian orang lain. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan dan penanggulangan agar bullying tidak semakin marak terjadi. Berikut ini adalah dampak dan cara mencegah bullying!
Baca juga: Hati-hati! Pelaku Bullying Bisa Dijerat Hukum
Dampak Bullying
Dampak Bullying bagi Korban
Tindakan bullying memiliki berbagai dampak buruk bagi korban, mulai dari masalah kesehatan mental sampai gangguan fisik. Berikut beberapa dampak bullying bagi korban:
- Masalah Emosional dan Kesehatan Mental
Dampak bullying bagi korban yang paling sering terjadi adalah menyebabkan gangguan emosional dan kesehatan mental, seperti gangguan cemas, depresi, kehilangan kepercayaan diri, hingga post-traumatic stress disorder (PTSD). Dampak bullying terhadap terhadap kondisi emosional dan kesehatan mental korban dapat berlangsung dalam jangka waktu panjang.
- Gangguan Tidur
Bullying juga dapat menyebabkan korban mengalami gangguan tidur, seperti sulit tertidur atau insomnia dan mimpi buruk. Hal tersebut terjadi karena kondisi mental korban yang mengalami stres berkepanjangan, sehingga menyebabkan hyperarousal, yaitu kondisi ketika tubuh menjadi sangat waspada sehingga mengganggu keseimbangan siklus tidur dan terjaga.
- Gangguan Fisik
Tindakan bullying dengan menggunakan kekerasan fisik dapat menyebabkan korban mengalami gangguan fisik tergantung dari seberapa parah tindakan bullying itu dilakukan. Gangguan fisik dapat berupa lebam, memar, hingga luka yang lebih serius. Selain itu, stres yang berkepanjangan juga dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit fisik, seperti penurunan daya tahan tubuh, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.
- Performa Akademik yang Menurun
Umumnya, korban bullying akan kesulitan untuk mengontrol pikiran untuk fokus, sehingga tidak dapat konsentrasi saat belajar. Korban bullying juga seringkali enggan untuk pergi ke sekolah karena ingin menghindari pelaku bullying. Kondisi tersebut bisa berdampak pada penurunan prestasi akademik.
- Merusak Kehidupan Sosial
Korban bullying akan membuat korban sulit untuk mempercayai orang-orang yang ada di sekitarnya. Sebab, mereka khawatir akan kembali mendapatkan perlakuan. Bahkan, bila tidak segera diatasi, korban bullying akan menutup dirinya dan enggan bersosialisasi dengan orang lain.
- Menimbulkan Pikiran untuk Balas Dendam
Dampak bullying terhadap psikologi korban juga dapat menimbulkan pikiran untuk balas dendam. Hal ini perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan seseorang melakukan tindakan kekerasan pada orang lain untuk melimpahkan kekesalannya.
Dampak Bullying bagi Pelaku
Selain berdampak pada korban, bullying juga menimbulkan dampak buruk bagi pelaku. Berikut dampak bullying bagi pelaku:
- Gangguan emosi.
- Berisiko menjadi pecandu alkohol dan obat-obatan terlarang.
- Sulit mendapatkan pekerjaan saat beranjak dewasa.
- Berisiko menjadi pelaku kekerasan dalam lingkungan sosial dan rumah tangga (KDRT).
5 Cara Mencegah Bullying
Memberikan Edukasi Tentang Pergaulan
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghindari tindakan bullying adalah memberikan edukasi kepada anak tentang bergaul yang baik dan benar khususnya untuk tidak melakukan bullying dengan teman sebayanya. Hal ini bisa dimulai dengan menanamkan nilai-nilai positif dari rumah yang umumnya diberikan oleh orang tua atau keluarga. Di mana orang tua memiliki kewajiban untuk menjelaskan kepada anak apa itu bullying dan ajarkan kepada anak untuk tidak menjadi pelaku bullying.
Sedangkan, jika anak menjadi korban bullying, maka berikan pemahaman, bahwa jangan takut untuk menceritakan kejadian bullying kepada orang tuanya atau siapa pun yang ia merasa nyaman. Untuk membuat anak merasa nyaman bercerita, orang tua dapat membiasakan untuk menyisihkan waktu bersama dengan anak dan saling bercerita tentang keseharian masing-masing.
Mengajarkan Cara Bela Diri
Mengajarkan cara bela diri kepada anak adalah salah satu hal yang penting. Karena di mana pun dan kapan pun kita tidak pernah dapat memprediksi terjadinya suatu tindak kejahatan misalnya seperti bullying. Sehingga, apabila anak dapat membela dirinya, maka hal ini memberikan antisipasi maupun sarana yang tepat dan aman bagi anak untuk menjaga dirinya sendiri.
Tidak Mudah Terpancing Untuk Melawan Pelaku Bullying
Terkadang ketika seorang anak mendapatkan perilaku yang kurang menyenangkan dari orang lain, tidak jarang ia akan terpancing untuk membalas ataupun menunjukkan rasa marah, emosi dan tidak terima sehingga memberikan perlawanan.
Sebenarnya, tidak menjadi sebuah masalah untuk menunjukkan perlawanan, karena ini merupakan bentuk pertahanan diri juga. Namun, hal ini dapat memicu pelaku bullying untuk melakukan tindakan yang lebih parah lagi karena merasa korban mudah terpancing emosinya. Maka dari itu, korban bullying perlu menunjukkan sikap yang tenang dan sabar namun pada saat yang sama tunjukkan juga sikap tegas dan berani.
Tumbuhkan Rasa Percaya Diri
Ketidakpercayaan diri dan reaksi takut yang ditunjukkan korban akan membuat para pelaku bullying merasa semangat dan menang, sehingga hal ini membuat pelaku menjadi semakin yakin untuk mengintimidasi korban. Jika terus menerus dibiarkan maka dapat membuat kebiasaan bullying terjadi kedepannya. Oleh karenanya, setiap anak perlu dididik untuk bersikap secara tegas dan percaya diri, hal ini akan mengurangi risiko anak menjadi korban bullying. Tentunya pelaku bullying akan merasa segan untuk menindas atau mengintimidasi anak yang berani dan percaya diri.
Berkomunikasi dengan Pihak Berwenang
Bullying tidak dapat dianggap remeh, terlebih jika pelakunya dibiarkan terus menerus melakukannya ke lebih banyak orang. Oleh karena itu, jika Sobat atau orang terdekat menjadi korban bullying, maka jangan ragu untuk melaporkannya kepada pihak berwenang. Karena keadilan harus ditegakkan, dengan anda melaporkan tindakan bullying maka Anda telah menolong sekaligus memberikan keadilan bagi korban yang tak dapat melawan pelaku bullying.
Pihak yang berwenang yang dimaksud adalah seperti guru (jika bullying terjadi di sekolah), orang tua, atau apabila sudah sangat parah dan kelewat batas dapat dilaporkan ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Perqara Telah Melayani Lebih dari 5.500 Konsultasi Hukum
Untuk permasalahan hukum terkait Pidana, Perqara telah menangani lebih dari 2.200 kasus. Ada ratusan mitra Advokat Perqara dengan keahlian khusus di masing-masing bidangnya seperti ketenagakerjaan, perkawinan dan perceraian, pertanahan, dan masih banyak lagi. Sehingga, klien dapat konsultasi tentang masalah hukum lainnya sesuai dengan permasalahan yang sedang dialami.
Konsultasi Hukum Gratis di Perqara
Apabila Sobat Perqara memiliki permasalahan hukum terkait permasalahan ini, Sobat dapat mengobrol langsung dengan advokat profesional secara gratis hanya di Perqara. Dapatkan konsultasi hukum gratis untuk mendapatkan solusi hukum tepat kapan pun dan di mana pun.
Baca juga: Bisakah Konsultasi Hukum Gratis? Simak Caranya!
(Artikel ini telah disunting oleh Tim Redaksi Perqara)