Non-Disclosure Agreement atau NDA adalah salah satu dokumen bisnis yang dibuat untuk menjaga informasi penting/rahasia dagang milik perusahaan agar tidak dibuka/disebarkan. Apakah dokumen ini penting dalam berbagai transaksi bisnis? Artikel ini akan mengupas tuntas pengertian, fungsi, manfaat, jenis, komponen penting, contoh penggunaan, hingga pentingnya NDA di era digital dan startup. Memahami NDA adalah langkah awal untuk melindungi aset intelektual dan informasi rahasia bisnis Sobat.

Baca juga: Perbedaan PKP dan Non PKP: Kewajiban, dan Dampaknya dalam Bisnis

Apa itu NDA (non-disclosure agreement)?

Apa itu NDA (non-disclosure agreement)?
Definisi NDA (non-disclosure agreement) (Sumber: Shutterstock)

NDA adalah sebuah perjanjian hukum untuk melindungi informasi rahasia antara dua pihak atau lebih. Tujuan utama dari NDA adalah untuk melindungi informasi rahasia yang dibagikan antara pihak-pihak terkait agar tidak diungkapkan kepada pihak ketiga/pihak lain yang tidak berwenang. Informasi rahasia ini bisa berupa apa saja, mulai dari rencana bisnis, data keuangan, formula produk, hingga informasi pelanggan. Dengan adanya NDA, pihak penerima informasi memiliki kewajiban hukum untuk menjaga kerahasiaan informasi yang telah diterimanya.

Baca juga: Legalitas Bisnis Aman, Usaha Makin Nyaman!

Fungsi dan manfaat NDA

NDA memiliki berbagai fungsi dan manfaat penting dalam konteks bisnis:

  1. Melindungi informasi rahasia. Fungsi utama NDA adalah untuk menjaga kerahasiaan informasi sensitif agar tidak jatuh ke tangan kompetitor atau pihak lain yang dapat merugikan bisnis.
  2. Menciptakan kepercayaan. Dengan adanya NDA, pihak yang berbagi informasi merasa lebih aman dan percaya bahwa informasinya akan dijaga kerahasiaannya oleh pihak penerima.
  3. Mencegah sengketa hukum. NDA yang jelas dan komprehensif dapat mencegah potensi sengketa hukum di kemudian hari terkait dengan penyalahgunaan atau pengungkapan informasi rahasia.
  4. Memfasilitasi kolaborasi. NDA memungkinkan perusahaan untuk berbagi informasi penting dengan calon mitra, investor, atau vendor tanpa khawatir informasi tersebut akan disalahgunakan sebelum adanya kesepakatan formal.
  5. Menjaga keunggulan kompetitif. Dengan melindungi informasi rahasia, perusahaan dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya di pasar.
  6. Persyaratan dalam transaksi bisnis. Dalam banyak transaksi bisnis seperti merger, akuisisi, atau investasi, NDA menjadi dokumen wajib sebelum informasi detail dibagikan.

Baca juga: Sanksi Pelanggaran Hukum Bisnis: Jenis, Contoh Kasus, dan Cara Menghindarinya

Jenis-jenis NDA

Secara umum, NDA dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan pihak yang terlibat:

  1. Mutual NDA (Perjanjian Kerahasiaan Timbal Balik). NDA jenis ini digunakan ketika kedua belah pihak akan saling bertukar informasi rahasia. Setiap pihak memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diterima dari pihak lain.
  2. One-Way NDA (Perjanjian Kerahasiaan Satu Arah). Perjanjian ini digunakan ketika hanya satu pihak yang akan mengungkapkan informasi rahasia kepada pihak lain. Pihak penerima informasi memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi tersebut.
  3. Multilateral NDA (Perjanjian Kerahasiaan Multilateral). NDA ini melibatkan lebih dari dua pihak di mana setidaknya satu pihak mengungkapkan informasi rahasia kepada pihak-pihak lainnya, dan semua pihak penerima memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi tersebut.

Baca juga: Hukum Persaingan Usaha: Definisi, Prinsip, dan Dampaknya di Indonesia

Komponen penting dalam NDA

Komponen penting dalam NDA
Komponen penting dalam NDA (Sumber: Shutterstock)

Sebuah NDA yang efektif biasanya mencakup beberapa komponen penting berikut:

  1. Identifikasi pihak, yaitu menyebutkan secara jelas nama dan informasi kontak dari pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian.
  2. Definisi informasi rahasia, yaitu mendefinisikan secara spesifik jenis-jenis informasi yang dianggap rahasia dan dilindungi oleh perjanjian.
  3. Kewajiban pihak penerima, yaitu menjelaskan secara rinci apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pihak penerima terhadap informasi rahasia, termasuk larangan pengungkapan, penggunaan untuk tujuan lain, dan penggandaan tanpa izin.
  4. Pengecualian informasi rahasia, yaitu menyebutkan jenis-jenis informasi yang tidak dianggap rahasia, seperti informasi yang sudah menjadi pengetahuan umum, informasi yang sudah dimiliki pihak penerima sebelum perjanjian, atau informasi yang diungkapkan berdasarkan perintah hukum.
  5. Jangka waktu perjanjian, yaitu menentukan berapa lama kewajiban kerahasiaan akan berlaku.
  6. Kewajiban pengembalian atau penghancuran informasi, yaitu mengatur mengenai pengembalian atau penghancuran informasi rahasia setelah jangka waktu perjanjian berakhir atau atas permintaan pihak pemberi informasi.
  7. Ganti rugi, yaitu menyebutkan konsekuensi atau ganti rugi yang mungkin timbul jika terjadi pelanggaran perjanjian.
  8. Hukum yang berlaku, yaitu menentukan hukum negara mana yang akan mengatur interpretasi dan pelaksanaan perjanjian.
  9. Yurisdiksi penyelesaian sengketa, yaitu menentukan forum atau tempat penyelesaian sengketa jika terjadi perselisihan.

Baca juga: Pengusaha Wajib Tahu Akta Pendirian Perusahaan

Contoh kasus penggunaan NDA di dunia bisnis

NDA banyak digunakan dalam berbagai situasi bisnis, di antaranya:

  1. Diskusi dengan calon investor. Startup sering kali menggunakan NDA sebelum membagikan rencana bisnis dan informasi keuangan sensitif kepada calon investor.
  2. Kerja sama dengan vendor atau mitra. Perusahaan menggunakan NDA untuk melindungi informasi produk, proses manufaktur, atau data pelanggan saat bekerja sama dengan pihak ketiga.
  3. Karyawan baru. Perusahaan sering kali meminta karyawan untuk menandatangani NDA sebagai bagian dari perjanjian kerja untuk melindungi rahasia dagang dan informasi perusahaan.
  4. Merger dan akuisisi. Dalam proses due diligence, perusahaan yang terlibat akan menandatangani NDA sebelum saling bertukar informasi keuangan dan operasional yang mendalam.
  5. Pengembangan produk bersama. Ketika dua atau lebih perusahaan bekerja sama dalam mengembangkan produk baru, NDA digunakan untuk melindungi ide dan teknologi masing-masing pihak.

Baca juga: Pentingnya Due Diligence dalam Bisnis: Menghindari Risiko

Contoh format atau template NDA

Berikut adalah contoh format NDA (perlu disesuaikan dengan kebutuhan spesifik):

PERJANJIAN KERAHASIAAN ANTARA 1
Pengertian, Fungsi, dan Contoh Non-Disclosure Agreemet
PERJANJIAN KERAHASIAAN ANTARA 2
Pengertian, Fungsi, dan Contoh Non-Disclosure Agreemet
PERJANJIAN KERAHASIAAN ANTARA 3
Pengertian, Fungsi, dan Contoh Non-Disclosure Agreemet
PERJANJIAN KERAHASIAAN ANTARA 4
Pengertian, Fungsi, dan Contoh Non-Disclosure Agreemet
PERJANJIAN KERAHASIAAN ANTARA 5
Pengertian, Fungsi, dan Contoh Non-Disclosure Agreemet
PERJANJIAN KERAHASIAAN ANTARA 6
Pengertian, Fungsi, dan Contoh Non-Disclosure Agreemet

Baca juga: Hukum Paten dan Merek dalam Bisnis: Melindungi Identitas Brand Anda

Pentingnya NDA dalam era digital dan startup

Di era digital dan dengan pesatnya perkembangan startup, perlindungan informasi rahasia menjadi semakin krusial. Startup seringkali memiliki ide-ide inovatif dan teknologi unik yang menjadi aset utama mereka. NDA menjadi alat penting untuk melindungi ide-ide tersebut saat berinteraksi dengan calon investor, mentor, atau karyawan awal.

Dalam lingkungan digital, risiko kebocoran informasi juga semakin tinggi, sehingga NDA menjadi lapisan perlindungan tambahan untuk menjaga keunggulan kompetitif dan keberlangsungan bisnis. Bagi startup, NDA bukan hanya sekadar dokumen hukum, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk membangun kepercayaan dan melindungi masa depan perusahaan.

Memahami bahwa NDA adalah perjanjian penting untuk menjaga kerahasiaan informasi adalah langkah awal yang krusial bagi setiap bisnis, terutama di era digital dan bagi para pelaku startup. Dengan menyusun dan menerapkan NDA secara tepat, bisnis Anda dapat melindungi aset intelektual, membangun kepercayaan, dan meminimalkan risiko sengketa di kemudian hari.

Baca juga: Perjanjian Pembiayaan dalam Hukum Bisnis

Perqara telah melayani lebih dari 27.700 konsultasi hukum

Untuk permasalahan hukum terkait Bisnis, Perqara telah menangani puluhan kasus setiap bulannya. Ada ratusan mitra Advokat Perqara dengan keahlian khusus di masing-masing bidangnya seperti ketenagakerjaan, perkawinan dan perceraian, pertanahan, dan masih banyak lagi. Sehingga, klien dapat konsultasi tentang masalah hukum lainnya sesuai dengan permasalahan yang sedang dialami.

Konsultasi hukum online di Perqara

Apabila Sobat Perqara memiliki permasalahan hukum terkait permasalahan ini, Sobat dapat mengobrol langsung dengan advokat profesional secara gratis hanya di Perqara. Download aplikasi Perqara sekarang dan dapatkan konsultasi hukum gratis untuk mendapatkan solusi hukum tepat kapan pun dan di mana pun.

Baca juga: Pahami Apa Itu Subrogasi dan Dasar Hukumnya

(Artikel ini telah disunting oleh Tim Redaksi Perqara)

Dasar hukum

  1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.

Referensi

  1. Niluh Ayu Apriliani Suwandari Putri. “Non Disclosure Agreement Sebagai Wujud Perlindungan Hukum Perusahaan Dalam Rahasia Dagang (Studi Kasus Di PT. Wilmar Nabati Indonesia)”. Brawijaya Law Student Journal (2017).